Makna Natal

Berlangganan Tulisan Terbaru dari Kloter 2000 by Email. Gratis !!! Klik Disini
Wednesday, November 24, 2010
bisnis paling gratis

Makna Natal adalah Kelahiran Raja segala raja yang telah dinubuatkan dalam Alkitab ribuan tahun yang lalu, bahkan diucapkan oleh Allah sendiri (Kejadian 3:15), tidak terpenuhi dengan penuh kemegahan di hadapan raja-raja atau bangsawan lainnya.

Sebaliknya, Ia lahir dibungkus dengan lampin dan diletakkan di dalam sebuah palungan karena tidak ada kamar kosong di rumah-rumah penginapan untuk ibunya, Maria, dan Yusuf, suaminya (Lukas 2:7).

Cerita tentang kelahirannya yang tidak berarti sederhana dan terbukti tidak mampu bertahan di zaman modern bersaing selalu relevan dengan kehidupan umat manusia selama berabad-abad. Setiap tahun, generasi yang berbeda di seluruh dunia untuk mendengar, mengingat, dan mengenang peristiwa bersejarah ini, yang tetap berkuasa untuk mengubah kehidupan. Allah mengutus tiga orang bijak, Tuhan hanya memakai orang-orang biasa saja sebagai saksi-saksi kelahiran Anak-Nya yang tunggal.

Alkitab mengatakan bahwa para gembala yang sedang menjaga kawanan domba mereka yang dipilih oleh-Nya untuk menjadi saksi-saksi pertama kelahiran Kristus. Bukan para ahli Taurat, orang Farisi atau orang-orang terpelajar lainnya!

Dan yang pada abad pertama, status gembala di Israel dianggap sangat rendah. Kesaksian mereka tidak dapat diterima oleh orang Yahudi dalam sistem pengadilan. Namun demikian, Allah membuat mereka saksi-saksi untuk mengabarkan kedatangannya yang sah di dunia. Injil Lukas mencatat: "Dan semua orang yang mendengar itu bertanya-tanya tentang apa yang gembala-gembala itu berkata kepada mereka" (Lukas 2:18). Malam itu mereka melihat dan mendengar pujian yang dinyanyikan oleh pasukan besar dari surga: "Maha Suci Allah yang tertinggi dan di bumi damai di antara manusia yang berkenan kepada-Nya" (Lukas 2:14).

Tuhan masih tetap memilih orang-orang biasa sebagai saksi-Nya sampai sekarang, untuk memberitakan kabar gembira tentang kelahiran Raja Damai lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Meskipun kita tetap diterima status rendahan bahkan ketika Allah memakai kita sebagai anak-anak-Nya yang setia dan taat.

Yesus adalah pusat dari semua perayaan Natal di seluruh dunia. Dia adalah penyebab hari itu dirayakan sebagai suatu peringatan akan kedatangan Allah yang bersedia merendahkan diri, berubah menjadi manusia, sehingga kami, anak-anak manusia, dapat disebut anak-anak Allah (Galatia 3:26 ).

Semoga kita semua selalu ingat akan makna Natal yang sebenarnya, jangan sampai Natal kita menjadi Natal yang berubah.

Silahkan Beri Komentar di kloter 2000 0 comments:

Post a Comment