Meskipun banyak dan semakin bertambah jumlah orang dari segenap penjuru dunia yang dengan tulus menerima pesan-pesan kasih dan tanda-tanda di Naju sebagai panggilan sejati dari Allah bagi kita agar bertobat dari dosa-dosa kita dan memperbaharui hidup kita, masih banyak juga, termasuk sebagian klerus, yang tidak cukup memahami peran penting Bunda Maria dalam karya Kristus demi penyelamatan umat manusia, tidak menghargai makna sebenarnya dari mukjizat-mukjizat Ekaristi, dan tidak menghendaki Naju memperoleh pengakuan resmi.
Namun demikian, kita berharap lebih dari yang sudah-sudah, karena usaha para ilmuwan dan juga karena perhatian besar Bapa Suci terhadap Naju dan beliau berharap agar rahmat dan berkat yang dialami di Naju dapat menjadi sarana dalam menggairahkan kembali iman dalam hati banyak orang (untuk pernyataan ini, kami secara istimewa berpegang pada pernyataan Uskup Paul Kim di Korea yang mengadakan pembicaraan membahas berbagai macam hal dengan Bapa Suci saat kunjungan ad limina pada bulan Maret 2000).
Tampaknya, kita perlu tetap berdoa bagi pertobatan mereka yang masih menentang ataupun bersikap skeptis terhadap Naju dan juga bagi segera datangnya pengakuan secara resmi bagi Naju. Pada saat yang sama, kita perlu bersabar menanti keputusan Gereja, sebab perkara-perkara penting dalam Gereja hampir selalu ditangani dengan perlahan dan ekstra hati-hati demi menjamin kebijaksanaan dan kepastian kebenaran. Sementara itu, kita patut mempergunakan waktu kita sebaik-baiknya dengan semakin giat membagikan informasi penting ini kepada yang lain.
Pada tanggal 8 September 2003, seorang dari ilmuwan menemui Professor Jung Bin Lee di Universitas Nasional Seoul. Prof Lee, yang juga seorang dokter medis, adalah ahli yang paling top di Korea dalam bidang forensik. Ia bukan seorang Katolik, tetapi beberapa tahun belakangan ini telah melakukan penelitian terhadap contoh-contoh darah dari Naju atas permintaan Bpk. Justus Park, seorang awam di Seoul. Bpk. Park mengatakan bahwa pada mulanya Professor Lee tampak enggan melakukan penelitian tersebut, tetapi, sementara ia melakukan penelitiannya dan melihat hasil tes yang sama semakin diperkuat lagi dan lagi oleh penelitian-penelitian tambahan, ia menjadi sungguh tertarik.
Professor Lee dan timnya melakukan pengujian terhadap lebih dari sepuluh batu bernoda darah dari Bukit Santa Perawan Maria di Naju, satu per satu. Ia mengatakan bahwa dari setiap contoh dilakukan pengujian sekurang-kurangnya lima kali, sehingga pengujian yang dilakukan berjumlah total lebih dari limapuluh kali. Professor Lee mengeluarkan suatu pernyataan yang menegaskan bahwa darah pada semua batu yang diuji, kecuali pada dua batu, adalah darah manusia berjenis kelamin laki-laki dan bahwa masing-masing test yang dilakukan atas contoh-contoh darah tersebut menunjukan struktur DNA dan golongan darah yang identik, yaitu golongan darah AB. Golongan darah AB ini memperkuat penemuan di Lanciano, di mana suatu mukjizat Ekaristi terjadi sekitar seribu tigaratus tahun yang lalu, yang pengujian ilmiah atasnya dilaksanakan pada awal tahun 1970-an.
Darah pada dua contoh batu yang lain didapati sebagai darah manusia berjenis kelamin perempuan dengan struktur DNA dan golongan darah yang identik, yang adalah golongan darah BO. Mungkin, inilah untuk pertama kalinya dalam catatan sejarah golongan darah Bunda Maria diketahui secara genetik.
Di samping penelitian terhadap lebih dari sepuluh batu bernoda darah di atas, Professor Lee juga mengadakan pengujian atas sepotong kain kasa bernoda darah dari Naju. Pada tanggal 2 Juli 1995, terjadi mukjizat Ekariti di Kapel di Naju. Rm. Francis Su dari Malaysia mencelupkan jarinya ke dalam Darah di atas lidah Yulia dan mengelapnya dengan sepotong kain kasa. Professor Lee mengatakan bahwa penemuan dari kain ini identik dengan penemuan yang didapati dari contoh-contoh darah pria yang terdapat pada bebatuan. Hal ini menunjukkan bahwa pemilik darah yang diambil saat terjadinya mukjizat Ekariti di Naju delapan tahun yang lalu adalah sama dengan pemilik darah yang diambil dari Bukit Santa Perawan Maria pada bulan November 2001, Januari 2002 dan juga Agustus 2002. Hubungan ini sungguh mengandung makna yang luar biasa.
Didapatinya darah seorang wanita dari beberapa batu sesuai dengan pesan Bunda Maria yang diterima Yulia pada tanggal 9 November 2001: “Ingatlah bahwa aku mendengarkan dengan seksama gema doa-doa yang dari hati, yang engkau panjatkan di Jalan Salib di Kalvari dan bahwa aku menyertai engkau, dengan mencucurkan airmata darah di samping Putraku Yesus yang menumpahkan Darah-Nya dan yang bersamamu.” Darah wanita yang ditemukan Dr. Lee pastilah airmata darah Bunda Maria yang dicucurkannya sementara ia mengikuti Yesus yang memanggul Salib yang berat, dan menumpahkan darah dari luka-luka-Nya demi menyelamatkan kita.
Ada satu pertanyaan menggelitik mengenai golongan darah Kristus yang AB dan darah Bunda Maria yang BO. Karena Yesus dikandung dalam rahim Perawan Maria dari kuasa Roh Kudus dan golongan darah Bunda Maria adalah BO, darimanakah gen A dalam darah Kristus berasal? Tidak akan pernah ada jawaban ilmiah atas pertanyaan ini. Inkarnasi Putra Allah merupakan suatu peristiwa adikodrati yang melampaui batas-batas alamiah. Penjelasan secara teologi yang mungkin adalah bahwa Roh Kudus, yang tidak memiliki tubuh jasmani ataupun gen, secara istimewa memilih gen A bagi Bayi Yesus. Hal ini tidaklah sulit sama sekali bagi Allah Yang Mahakuasa, yang menciptakan alam semesta dari ketiadaan. Yesus adalah Allah sekaligus Manusia.
Bagi kita secara pribadi maupun perorangan, bukti-bukti ilmiah tidaklah diperlukan untuk dapat mempercayai serta menerima pesan-pesan kasih dan tanda-tanda dari Kristus. Tetapi, bagi pengakuan resmi Gereja, penelitian secara ilmiah dan bukti-bukti yang menguatkan memang diperlukan. Di Lourdes, ratusan bahkan ribuan mukjizat penyembuhan perlu melalui penelitian ilmiah dan baru kemudian diakui secara resmi oleh Gereja. Dalam proses beatifikasi dan kanonisasi, juga bukti-bukti ilmiah atas suatu mukjizat diperlukan.
Sepanjang sejarah Gereja, Bunda Maria telah berulang kali menyampaikan pesan-pesan dan tanda-tanda di berbagai tempat guna mendukung karya Kristus dalam menyelamatkan umat manusia, tetapi, tak ada satu pun di antaranya yang serupa dengan Naju, di mana disampaikan pesan-pesan yang kuat kuasa dan luas, juga berbagai mukjizat besar diadakan.
Ini merupakan indikasi kuat bahwa pesan-pesan dan tanda-tanda di Naju sungguh penting dan genting, dan juga bahwa tanggung jawab kita atas pesan-pesan dan tanda-tanda ini juga penting dan genting. Masa depan dunia tidak tergantung pada kehendak atau kuasa manusia, melainkan tergantung pada kehendak Allah. Tergantung juga pada, apakah kita dengan setia mentaati kehendak Tuhan, mentaati perintah-perintah-Nya, dan teristimewa, dengan rendah hati memohon perantaraan Bunda Maria, yang dengan tak kunjung henti berdoa bagi pertobatan anak-anaknya di dunia yang malang dan menolak untuk bertobat.
Sebagian orang mengatakan bahwa kita tidak wajib menerima wahyu-wahyu khusus seperti pesan-pesan dan mukjizat-mukjizat. Tetapi, tak seorang pun dari kita akan terbebas dari konsekuensi atas apakah kita setia atau tidak setia dalam menerima dan menganggapi pesan-pesan dan tanda-tanda dari Tuhan, seperti yang nyata terjadi pada jaman Nabi Nuh, Sodom dan Gomora, dan Yunus.
Suatu kewajiban penting telah diberikan kepada kita yang hidup dalam periode tertentu dalam sejarah manusia ini, yaitu agar membawa lebih banyak orang kepada pemahaman sejati akan pesan-pesan dan karya Tuhan di Naju, sehingga mereka dapat mulai suatu kehidupan baru dengan melaksanakan pesan-pesan-Nya dengan tobat yang tulus, dengan sembah bakti kepada-Nya dan menerima berkat abadi Tuhan sebagai warga Kerajaan Allah.
kutipan dari “Update on Naju - September 17, 2003” oleh Sang M. Lee, Mary's Touch By Mail
sumber : “Mary's Ark of Salvation”; www.najumary.net
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Blessed Mother's House, Naju - Korea”
Hasil Penelitian Terhadap Darah Mahasuci
Berlangganan Tulisan Terbaru dari Kloter 2000 by Email. Gratis !!! Klik DisiniSunday, November 21, 2010
Artikel Kloter 2000
Posted by Komunitas Kristiani at 9:25 PMLabels: iman katolik, julia kim, kesaksian katolik, Kloter 2000, pendalaman iman katolik, SP. Maria Naju
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
Silahkan Beri Komentar di kloter 2000 0 comments:
Post a Comment