Santa Theresia Lisieux Pujangga Gereja Bag. 2

Berlangganan Tulisan Terbaru dari Kloter 2000 by Email. Gratis !!! Klik Disini
Sunday, November 21, 2010
bisnis paling gratis

Sambungan dari Santa Theresia Lisieux Pujangga Gereja Bag. 1,

Yohanes Paulus II. Dalam suratnya kepada "saudara" spiritualnya, yaitu imam-misionaris Adolphe Roulland, pada tanggal 19 Maret 1897 (surat nomor 191), dia mengulangi kalimat yang digunakan oleh Pujangga Karmelit lainnya, Yohanes dari Salib: "Yang terkecil dari kasih murni (penekanannya sendiri) adalah lebih berguna bagi Gereja ketimbang segala pekerjaan yang pernah dilakukan....Aku ingin menyelamatkan jiwa-jiwa dan melupakan diriku sendiri bagi mereka. Aku ingin menyelamatkan mereka meskipun setelah aku wafat, maka aku akan berbahagia jika ...anda boleh katakan begini: "Ya Allahku, ijinkanlah saudariku ini pergi untuk membuat supaya Engkau dikasihi." Therese Lisieux adalah Pujangga Kasih Murni.

Paradoks dari kekudusan jarang sekali tergambarkan seperti dalam kasus sang biarawati muda yang pemalu namun sangat percaya, yang mendedikasikan seluruh hidupnya bagi Allah. Therese yang kontemplatif menjadi Therese sang pelindung misionaris. Therese si bunga kecil yang tulisan-tulisannya diubah oleh saudarinya sendiri, Sr.Agnes, supaya sesuai dengan standar tulisan abad ke-19, dinyatakan dalam tulisan-tulisannya yang masih asli, sebagai sesosok figur yang jauh lebih kuat dan mendalam.

Therese gadis sederhana yang tidak pernah mengecap pendidikan teologis menjadi Therese sang Pujangga Gereja. Therese masih terus membawa dampak yang besar bagi Gereja Katolik di abad ke-20 lewat tulisan-tulisannya.

Dalam autobiografi spiritualnya "Story of a Soul", dimana Therese menulis hingga akhir hayatnya, dia memberikan gambaran tingkatan pertumbuhan spiritualnya dalam keluarga Katolik yang taat ini. Dia dibentuk dalam lingkungan dimana kisah hidup orang-orang kudus adalah model dasar pendidikan dan sumber hiburan, dan tidak ada alasan untuk meragukan klaim yang dibuatnya bahwa dia telah mendedikasikan hidupnya untuk suatu kehidupan religius sejak ia masih sangat kecil. "Sejak umur tiga tahun, aku mulai tidak menolak apapun yang Tuhan minta dariku, " demikian tulisnya.

Therese dari Lisieux, lebih daripada dua pujangga wanita lainnya yang dideklarasikan tahun 1970, mewakili suatu model yang baru dari gelar doctor ecclesiae yang memiliki sejarah yang panjang dan masih terus berevolusi. Therese sangat terkenal karena bentuk pengajarannya memupuskan kategori status doktoral yang tradisional lebih daripada Santa Teresa Avila dan Santa Catherine dari Sienna.
Kebijaksanaan yang begitu mendalam dari tulisan-tulisan sang biarawati Karmelit merupakan narasumber penting bagi Gereja Katolik dalam kurun waktu seabad terakhir.

Teolog Katolik dari Swiss yang terkenal, Hans Urs von Valthasar menjelaskanya dengan gamblang ketika dia mengatakan, "Therese menembus segala lapisan trivialitas dan kepura-puraan, kepada kebenaran Injil yang sederhana dan gamblang." Semua doctores ecclesiae tentunya juga mencari kebenaran Injil, meskipun mereka melakukannya dalam format dan model sesuai dengan tuntutan jaman masa hidup mereka. Kekhasan ekspresi Therese akan Injil, pada intinya sesuai dengan makna mendasar dari ke-Kristen-an dan pada saat yang sama sifatnya kontemporer dalam hal kesederhanaan dan keterus-terangannya.

Esensi dari ajaran-ajaran Therese adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada kasih Allah, suatu penyerahan yang pada gilirannya membentuk dasar suatu hidup yang didedikasikan bagi penyebaran pesan-pesan kasih Allah bagi orang-orang lain lewat semangat misionaris dan kasih, entah melalui pewartaan fisik dari Injil, atau lewat doa-doa dan dukungan pribadi terhadap para misionaris.

Therese mengungkapkan ajarannya sebagai "cara-cara kecil" yang bahkan cocok untuk anak-anak. Seperti ditulisnya dalam pasal 10: "Allah tidak dapat menginspirasikan keinginan yang tidak realistis. Karena itu, aku dapat, betapapun kecilnya aku, berhasrat untuk menjadi suci. Mustahil kiranya bagiku untuk tumbuh, dan maka aku harus menerima diriku sendiri dengan segala kekuranganku. Tetapi aku ingin mancari jalan untuk pergi ke surga dengan cara-cara yang kecil, cara yang langsung, singkat, dan sama sekali baru."

Gambaran "rasa kecil" yang digunakannya di sepanjang tulisannya - bunga kecil, burung kecil, dan semacamnya, mungkin tampak sentimentil bagi sementara orang, tetapi hal ini harus dimengerti lewat ayat Injil, "Sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga." (Mat 18:3). Cara Kecil-nya Therese tidak dikarakterisasi oleh kekerdilan rasa takut, melainkan kebesaran kasih: "Untuk memenuhi Keadilan Ilahi," dia menulis, "diperlukan kurban yang sempurna, tetapi hukum Kasih telah mengalahkan hukum rasa takut, dan Kasih telah memilih aku sebagai kurban persembahan, aku, mahluk yang lemah dan tidak sempurna."

Karena Therese menyangkal dirinya sendiri sepenuhnya bagi perannya sebagai kurban, terutama ditengah-tengah penderitaan fisik dan kesepian batin bulan-bulan terakhir hidupnya, dia tahu bahwa Allah akan menggunakan kisahnya untuk menyebarluaskan pesan-pesan-Nya kepada dunia. Dalam "Story of a Soul" dia berseru, "Oh! Meskipun aku kecil, aku ingin menerangi jiwa-jiwa seperti yang dilakukan oleh para nabi dan pujangga Gereja. Aku mempunyai panggilan sebagai seorang rasul." Karena dia telah menemukan bahwa "PANGGILANKU ADALAH KASIH" (dikapitalisasi olehnya sendiri), segala panggilan adalah miliknya, dalam satu atau lain cara.

Setelah Theresia Wafat
Setelah wafat, Theresia menjadi terkenal karena buku yang ditulisnya “Kisah Suatu Jiwa,” yang diterbitkan satu tahun setelah wafatnya (di Indonesia diterjemahkan dengan judul: ‘Aku Percaya akan Cinta Kasih Allah’. Theresia dikanonisasi pada tahun 1925 oleh Paus Pius X. Ia dikenal dengan sebutan Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus atau Santa Theresia si Bunga Kecil. St. Theresia bersama-sama dengan St. Jeanne d’Arc diberi gelar Pelindung Perancis. Baca juga Rahasia Jalan Kecil yang ditulis oleh St. Theresia.

Selain itu St. Theresia bersama-sama dengan St. Fransiskus Xaverius diberi gelar Pelindung Misionaris.  Baru-baru ini, tanggal 19 Oktober 1997, Theresia juga menjadi wanita ke-3 yang diberi gelar Doktor Gereja. Kalian dapat mohon bantuannya mengenai apa saja. Ia pernah berjanji  akan melimpahi kita dengan bunga-bunga mawar dari surga dan memang, sejak kematiannya banyak mukjizat yang terjadi berkat bantuan doanya. Pesta Santa Theresia Lisieux dirayakan setiap tanggal 1 Oktober.

Akhirnya, kita dapat mencatat satu lagi karakteristik ajaran Therese yang membuatnya tidak umum diantara para pujangga Gereja, yaitu tiadanya perdebatan polemik. Para pujangga Gereja sebelum-sebelumnya selalu memperhatikan pengajaran yang benar dan ortodoks, dan  Therese juga tidak terkecuali. Akan tetapi, tidak seperti nyaris semua pujangga-pujangga pendahulunya, tulisan-tulisan Therese sama sekali tidak mengandung kontroversi dan serangan terhadap ajaran yang heterodoks. Therese dari Lisieux berkarya di luar lingkup ini. Menyebarkan pesan-pesan kasih adalah begitu penting baginya sehingga dia tidak punya waktu untuk mengurusi hal-hal lainnya.

Santa Teresa dari Kanak-kanak Yesus (St. Therese Lisieux) adalah salah satu Santa yang paling populer dan disukai oleh banyak orang sepanjang abad ke-20. St. Teresa dikanonisasi pada tanggal 17 Mei 1925. Sri Paus Yohanes Paulus II memproklamasikannya sebagai Pujangga Gereja, wanita ketiga yang mendapat gelar kehormatan ini, pada tanggal 20 Oktober 1997 dalam suratnya yang berjudul "Divini amoris scientia".

RAHASIA THERESIA : JALAN KECIL, JALAN KANAK-KANAK ROHANI
Theresia seorang gadis yang sederhana dengan `jalan kecilnya’ yang istimewa.  Ia menunjukkan bahwa kekudusan dapat dicapai oleh siapa saja betapa pun rendah, hina dan biasanya orang itu. Caranya ialah dengan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kecil dan tugas sehari-hari dengan penuh cinta kasih murni kepada Tuhan. Kamu pun dapat menjadi kudus dengan cara-cara sederhana seperti yang dilakukan oleh St. Theresia dengan jalan kecilnya.

Kloter 2000 mengangkat Santa Theresia Lisieux sebagai Pelindung Kloter 2000

Santa Theresa Lisieux, doakanlah kami.

Dari berbagai sumber.

Silahkan Beri Komentar di kloter 2000 0 comments:

Post a Comment