Sakramen Krisma

Kategori : Sakramen Gereja Katolik

 
7 dari Sakramen Gereja Katolik adalah Sakramen Krisma, Sakramen Krisma adalah salah satu dari tiga sakramen inisiasi Kristen yaitu Sakramen Baptis, Krisma dan Ekaristi. Sakramen Krisma memiliki dasar Kitab Suci dari Kis 8:16-17 

"Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus."  
dan dari Kis 19:5-6 
"Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat". 

dari kedua kutipan ini jelas bahwa Sakramen Krisma membutuhkan penumpangan tangan untuk mengundang Roh Kudus.

Didalam Sakramen Krisma, kita menerima "Kepenuhan Roh Kudus" sehingga kita dapat secara penuh dan aktif berkarya dalam Gereja. bandingkan dengan para rasul yang menerima Roh Kudus saat Pantekosta, sebelum peristiwa Pantekosta mereka sudah menerima Roh Kudus (lihat Yoh 20:22) tetapi mereka baru 'aktif' sesudah Pantekosta. Demikian juga  halnya dengan kita karena sebenarnya Roh Kudus-pun sudah kita terima saat Permandian, yaitu Roh yang menjadikan kita Anak-Anak Allah, dan yang membersihkan kita dari Dosa Asal. Itulah disebutkan bahwa Sakramen Baptis adalah Sakramen Paskah dan Sakramen Krisma adalah Sakramen Pantekosta.

Dalam Sakramen Krisma juga ada Pengurapan dengan minyak Krisma yang berarti kita yang sudah menerima Krisma di kuduskan, di khususkan, dan menerima Kuasa untuk melakukan tugas perutusan kita sebagai umat beriman (bdk 1 Samuel 10:1;1Samuel 16:13;  1 Raj 1:39). Dengan menerima Sakramen Krisma, kita menerima Roh Kudus yang merupakan meterai, Tanda bahwa kita ini milik Allah.

Berikut ini Kesaksian Bapa Gereja dan Para Kudus tentang Sakramen Krisma:

- "Melalui Sakramen Krisma orang dikuatkan sebagai pejuang Kristus" (St. Bonaventura)

- Theophilus dari Antiokhia: "Apakah kamu tidak mau harus diurapi dengan minyak Allah itu ada di account ini bahwa kita disebut orang Kristen:? Karena kita diurapi dengan minyak Allah" (Untuk Autolycus 1:12 [AD 181]) .

- Tertulis:... "Setelah datang dari tempat mencuci kita secara menyeluruh diurapi dengan pemberian minyak suci diberkati, dari disiplin kuno dimana [orang] dalam keimamatan sudah terbiasa menjadi diurapi dengan tanduk minyak, sejak Aaron diurapi oleh Musa.... Begitu juga dengan kita, pemberian minyak suci berjalan pada tubuh dan keuntungan kita secara rohani, dengan cara yang sama bahwa baptisan itu sendiri adalah tindakan kopral oleh mana kita terjun dalam air, sedangkan efeknya adalah rohani, di kita dibebaskan dari dosa. Setelah ini, tangan dikenakan untuk berkat, memohon dan mengundang Roh Kudus "(Baptisan 7:1)

- Tertulis:.... "Tidak ada jiwa apapun yang dapat memperoleh keselamatan kecuali telah percaya sementara itu dalam daging memang, daging, kemudian, adalah dicuci [baptisan] sehingga jiwa mungkin dibuat bersih daging adalah diurapi sehingga jiwa dapat didedikasikan untuk kekudusan.. Daging ditandatangani sehingga jiwa dapat diperkuat. Daging yang berbayang oleh penumpangan tangan sehingga jiwa dapat diterangi oleh Roh. )

- Hippolytus: "Uskup, meletakkan tangannya pada mereka, dan berkata," Ya Tuhan Allah, yang membuat mereka layak pengampunan dosa melalui kelahiran kembali kepada mencuci Roh Kudus, kirim ke mereka kasih karunia Anda sehingga mereka dapat melayani Anda sesuai dengan Anda akan, karena ada kemuliaan bagi Anda, kepada Bapa dan Anak dengan Roh Kudus, dalam Gereja kudus, baik sekarang dan selama berabad-abad usia Amin.. " Kemudian, menuangkan minyak disucikan ke tangannya dan memaksakan itu di kepala dibaptis, ia akan berkata, "Aku mengurapi kamu dengan minyak kudus di dalam Tuhan, Bapa Mahakuasa, dan Yesus Kristus dan Roh Kudus." Penandatanganan mereka di dahi, ia akan mencium mereka dan berkata, "Tuhan menyertai kamu." Dia yang telah ditandatangani akan berkata, "Dan dengan semangat Anda." Beginilah harus ia lakukan untuk masing-masing "(Tradisi Apostolik 21).

Dengan menerima Sakramen Krisma berarti berarti kita dinilai sudah mempunyai Kedewasaan Iman Kristiani, dilantik menjadi saksi Iman dan terlibat penuh dalam Gereja Katolik.