Kategori: Renungan Harian Katolik
Bacaan I : Kis 11:1-18
Bacaan I : Kis 11:1-18
Bacaan Injil : Yoh 10:11-18
“Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya”
(Yoh 10:11).
Perikopa di atas dikutip dari bacaan Injil hari ini, yaitu Injil Yohanes. Yesus sudah membuktikan kata-kata-Nya, bahwa Ia mati disalib demi domba-dombanya. Ia berikan diri karena Ia mencintai murid-murid. Menarik kalau kita mencermati fenomena terorisme yang ada di Indonesia saat ini. Mereka berani mati demi keyakinan mereka. Apakah mereka dicuci otaknya? Saya tidak tahu pasti. Yang bisa kita lihat adalah mereka sangat yakin dengan kepercayaan dokrin mereka.
Petrus juga sangat yakin dengan penglihatan yang Allah berikan kepadanya. Allah memberikan penglihatan tentang suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit. Di dalamnya ia lihat segala jenis binatang berkaki empat dan binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung. Lalu ia mendengar suara berkata: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram! Selain itu Petrus mendapat penglihatan bahwa ia harus Kaisarea untuk mewarta kabar gembira pada suatu keluarga. Petrus melaksanakan apa yang ia lihat. Dan sebagaimana kita ketahui bahwa Petrus akan memberikan nyawanya juga untuk jemaat dalam mempertahankan imanya.
Saudara-saudari yang baik, apakah kita punya keberanian untuk mati karena iman kita? Jawabannya adalah bahwa kita memang harus berani mati karena iman. Namun saya yakin bahwa tidak semua orang berani untuk itu. Maka baiklah kalau kita melihat apa yang harus kita lakukan. Kita memang tidak harus mati, cukuplah kalau kita mau setia dengan iman, yang diungkapkan dalam setia terhadap keluarga, setia terhadap tugas, setia terhadap pekerjaan, setia tehadap niat dan pekerjaan baik. Maka setialah Anda selalu “Tuhan Yesus setia, Dia kekasih jiwa kita, Dia sahabat kita”
Salam dan Berkat dalam Hati Kudus Yesus
Rm. Adi Purnama S, SCJ15 Mei 2011
Silahkan Beri Komentar di kloter 2000 0 comments:
Post a Comment