Gembira Karena Memberi (18 Juli 2011)

Berlangganan Tulisan Terbaru dari Kloter 2000 by Email. Gratis !!! Klik Disini
Sunday, July 17, 2011
bisnis paling gratis


alkitab, bacaan injil harian, berita katolik, gereja katolik, iman katolik, injil hari ini, katolik, Kloter 2000, maria, pendalaman iman katolik, renungan harian katolik, yesus
Bacaan Injil Harian
Dear sahabat,
Suatu hari ada seorang laki-laki muda makan di sebuah rumah makan sederhana. Rumah makan ini biasanya dikunjungi oleh banyak banyak orang, karena enak dan murah harganya. Setelah mengambil makanan dan membayar pada kasir, dia mencari tempat untuk makan. Ia melihat di bagian tengah masih kosong, tidak ada yang duduk, hanya ada satu orang. Dia bergegas duduk dan mulai menyantap makanannya. Dia tidak terlalu memperhatikan orang yang duduk membelakanginya. Saat orang itu berdiri hendak mengambil air minum, baru dia sadar bahwa yang duduk membelakanginya adalah seorang laki-laki tua, berpakaian lusuh dan ditambal pada dua bagian sisinya. Laki-laki tua itu kotor. Saat itu baru dia sadar mengapa bagian tengah rumah makan kosong. Banyak orang menghindari laki-laki tua yang kotor itu. Sekarang laki-laki muda itu memperhatikan laki-laki tua di hadapannya. Dia melihat kuku jari tangan dan kuku jari kakinya kotor, pakaiannya sudah lama tidak dicuci. Lalu saat laki-laki tua itu berdiri untuk ambil minuman lagi, dia melihat makanan yang dimakannya hanya sayur, yang harganya pasti sangat murah.

Selesai makan dia mengikuti laki-laki tua itu. Laki-laki tua itu membawa sepeda tua juga. Sang laki-laki muda ini iba dan hendak memberikan uang  kepada laki-laki tua. Namun saat itu dia teringat bahwa dia harus membeli suatu barang. Dia berpikir laki-laki tua itu pasti jalannya lambat dan saya pasti akan menyusulnya. Lalu laki-laki muda itu masuk ke toserba. Saat dia keluar dari toserba, dia mencari-cari laki-laki tua, dia tidak menemukan. Lalu dia menyusuri jalan dan akhirnya dia menemukan laki-laki tua itu di depan sebuah rumah tua dan kumuh. Lalu dia mendekati si laki-laki tua itu dan memberikan uang kepada laki-laki tua itu. Sang laki-laki tua itu menolak pada awalnya, namun karena didesak, akhirnya laki-laki tua itu menerimanya juga.

Setelah menerima uang itu diterima, orang muda itu pamit dan pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan dia merasa sangat gembira. Dia gembira karena bisa memberikan sebagian miliknya kepada yang membutuhkan. Dia berjanji dalam hati akan mengunjungi laki-laki tua itu.

Sahabat, ketika kita mampu memberi, maka kita mampu bergembira. Kegembiraan dari kemampuan dan ketulusan kita memberi sungguh tiada bandingannya. Tuhan memberi hidup-Nya dan dia sungguh gembira, terlebih dia bergembira kalau kita menerimanya dengan baik dan membagikannya kembali kepada mereka yang membutuhkan. Mari saling berbagi, dan memberi dengan cuma-cuma.

Vivat Cor Iesu
Rm. F.A. Adi Purnama S, SCJ
17 Juli 2011

Silahkan Beri Komentar di kloter 2000 0 comments:

Post a Comment