September 1937, Faustina dibebaskan dari pekerjaannya sebagai tukang kebun dan kemudian ditugaskan sebagai penerima tamu. Pada suatu sore ketika hujan turun dengan sangat deras, tiba-tiba pintu biara diketuk oleh seorang pengemis muda. Pengemis ini meminta makanan karena lapar, Faustina segera pergi ke dapur dan menemukan sisa sedikit sup dan ia kemudian mencampurkan sisa-sisa sup itu dengan remah-remah roti, kemudian makanan itu diberikannya kepada pengemis muda itu. Setelah makan pemuda itu mengembalikan mangkok makanan yang telah kosong kepada Faustina, tiba-tiba Faustina tersadar bahwa pemuda itu adalah Yesus sendiri, tetapi tiba-tiba pemuda itu menghilang dari hadapan Faustina.
Oktober 1937, Yesus meminta Faustina menjalankan devosi jam kematian-Nya dengan hikmat. “ Pada pukul 3 petang, serukanlah kerahiman-Ku, khususnya bagi para pendosa” Kata yesus. “ dan renungkanlah sengsara-Ku, walaupun sebentar saja.”
Pada jam itu berusahalah mengadakan jalan salib, sejauh itu memungkinkan, jika tidak mampirlah ke kapel sebentar, dimanapun engkau berada, berdoalah dengan sungguh-sungguh biar sebentar saja. Kemudian Yesus melanjutkan : "pada jam itu engkau akan memperoleh apa saja bagi dirimu dan bagi orang lain demi sengsara-Ku. Pada jam itu tercurah rahmat bagi seluruh dunia”.
Tanggal 21 April 1938, kesehatan Faustina memburuk, ia kemudian masuk rumah sakit Pradniki. Di rumah sakit yang bertugas menjaga suster Faustina adalah suster Dawida, yang melarang suster Faustina menyambut komuni karena kelelahan fisik yang diderita. Faustina mentaati larangan tersebut tetapi setiap hari ia selalu mempersiapkan hati untuk berjumpa dengan yesus. Pada suatu hari faustina melihat serahim di samping tempat tidurnya. Malaikat itu memberikan hosti sambil berkata: “Inilah Tuhan para Malaikat”. Hal itu berlangsung selama 13 kali berturut-turut.
26 September 1938, Peter Sopocko mengunjungi Faustina di Krakow. Waktu itu Faustina berkata kepadanya: “Aku sibuk ber-relasi erat dengan Bapa Surgawi”. Menurut Pater Sopocko, Faustina menimbulkan kesan sebagai seorang insan Surgawi. Ternyata itu adalah kunjungan terakhir Pater Sopocko kepada Faustina. Dalam pembiraannya dengan Sr. Irena, Fautina mengatakan bahwa Yesus mau meninggikannya dan menjadikannya santa, juga kongregasi akan sangat terhibur karena dirinya (dan kedua hal yang dikatakannya ini telah memang terbukti sekarang). Baca Santa Faustina Rasul Kerahiman Ilahi.
Faustina menyerahkan semua catatannya kepada Sr. Irene dan meminta agar semua buku-buku itu diberikan kepada Muder Moraczewska.
5 Oktober 1938 dengan muka cerah Faustina memberitahukan “Hari ini Tuhan akan mengambil aku.” Iaa masih sempat mengaku dosa di hadapan Pater Andrasz, SJ yang juga pembimbing rohani Faustina. Ini pengakuan dosanya yang terakhir kali.
Pukul 21.00 Pater T. Czaputa bersama para suster berdoa di dekat tempat tidur Faustina mohon kematian yang baik baginya. Tepat pukul 22.45 dalam usia 33 tahun, suster Maria Faustina Kowalska berpulang ke rumah Bapa. Setelah menanggung banyak penderitaan dalam hidupnya dan semua itu dijalaninya dengan sangat sabar.
Mari saudara-saudara terkasih dalam Kristus, Jangan tunda lagi, mari kita melakukan Devosi Kerahiman Ilahi dan dapatkan rahmat yang berlimpah yaitu "pada jam itu engkau akan memperoleh apa saja bagi dirimu dan bagi orang lain demi sengsara-Ku. Pada jam itu tercurah rahmat bagi seluruh dunia”.
Oleh: Andreas Yamin
Hari-Hari Terakhir Kehidupan Sr. Faustina
Berlangganan Tulisan Terbaru dari Kloter 2000 by Email. Gratis !!! Klik DisiniSunday, May 17, 2009
Artikel Kloter 2000
Posted by Komunitas Kristiani at 8:22 PMLabels: devosi, devosi kerahiman ilahi, katolik, Kloter 2000, yesus
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
Silahkan Beri Komentar di kloter 2000 0 comments:
Post a Comment