“Yesus, Engkau Andalanku”
“Siapa pun dapat datang kemari, melihat lukisan Yesus yang Maharahim ini, yang dari Hati-Nya memancarkan rahmat; dan mendengar dalam lubuk jiwanya sendiri apa yang didengar St Faustina: `Jangan takut. Aku senantiasa menyertaimu'. Jika ia menanggapi dengan hati yang tulus, `Yesus, Engkaulah andalanku!'
maka ia akan mendapati penghiburan dalam segala ketakutan dan kecemasannya. Dalam dialog penyerahan diri ini, terbentuklah antara manusia dan Kristus suatu ikatan istimewa kasih yang membebaskan. Dan `di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan' (1Yoh 4:18).” ~ Paus Yohanes Paulus II, 7 Juni 1997
APA PESAN UTAMA KERAHIMAN ILAHI ?
Pesan utama Kerahiman Ilahi adalah bahwa Allah mengasihi kita - semuanya, tak peduli betapa berat dosa kita. Tuhan ingin kita tahu bahwa belas kasih-Nya jauh lebih besar daripada segala dosa kita; Tuhan mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan penuh kepercayaan, menerima belas kasih-Nya dan membiarkannya mengalir melalui kita kepada sesama. Dengan demikian segenap umat manusia akan ikut ambil bagian dalam sukacita-Nya.
APA PESAN KHUSUS LAINNYA DALAM DEVOSI KERAHIMAN ILAHI ?
Tak ada yang baru dalam pesannya, hanya mengingatkan apa yang telah senantiasa diajarkan Gereja, yaitu bahwa Allah penuh belas kasih dan pengampunan, sehingga kita pun harus menunjukkan belas kasih dan pengampunan kepada sesama.
Namun demikian, dalam Devosi Kerahiman Ilahi, pesan ini diserukan dengan lebih kuat dan tegas; kita dihantar untuk sampai pada pemahaman yang lebih mendalam bahwa kasih Allah tak terbatas dan tersedia bagi setiap orang - teristimewa mereka yang berdosa, “Semakin berat dosanya, semakin ia berhak mendapatkan belas kasih-Ku (723).”
HATI-HATI DENGAN DEVOSI KERAHIMAN ILAHI !
Ada dua ayat Kitab Suci yang perlu kita ingat baik-baik sementara kita mempraktekkan Devosi Kerahiman Ilahi, ataupun bentuk-bentuk praktek devosi lainnya:
1. “Bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku. ” (Yes 29:13)
2. “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” (Mat 5:7)
Apabila kita memandang lukisan Juruselamat yang Maharahim, atau berhenti sejenak dari rutinitas untuk berdoa pada jam tiga siang, atau mendaraskan Koronka - adakah hal-hal ini mendekatkan kita kepada hidup sakramental Gereja yang sejati dan membiarkan Yesus mengubah hati kita? Ataukah devosi tersebut menjadi sekedar kebiasaan religius belaka? Dalam kehidupan sehari-hari apakah kita semakin dan semakin bertumbuh menjadi orang-orang yang berbelas kasih? Ataukah kita hanya menawarkan “doa bibir” kepada Allah yang Maharahim?
Baiklah kita melihat kembali apa yang telah diajarkan Gereja mengenai karya-karya belas kasih kepada sesama.
Karya-karya Belas Kasih Jasmani:
1. memberi makan kepada yang lapar
2. memberi minum kepada yang haus
3. memberi tumpangan kepada tunawisma
4. mengenakan pakaian kepada yang telanjang
5. mengunjungi orang miskin
6. mengunjungi orang tahanan
7. menguburkan orang mati
Karya-karya Belas Kasih Rohani:
1. mengajar
2. memberi nasehat
3. menghibur
4. membesarkan hati
5. mengampuni
6. menanggung dengan sabar hati
7. mendoakan mereka yang hidup dan mati
Devosi Kerahiman Ilahi yang Yesus inginkan, mempunyai beberapa inti yang dapat Anda ketahui dengan membacanya pada artikel Inti Devosi Kerahiman Ilahi.
Mari saudara-saudara terkasih kita mulai melakukan Devosi Kerahiman Ilahi karena Yesus menberikan belas kasih-Nya kepada kita, walaupun dosa kita sangat berat, itulah manfaat yang akan Anda terima, jangan sia-siakan kesempatan mendapatkan belas kasih yang diberikan oleh Yesus sendiri
Dapatkan Lembaran Doa Kerahiman Ilahi.
Silahkan Beri Komentar di kloter 2000 0 comments:
Post a Comment