Jangan Membandingkan (17 Jan 2011)

Berlangganan Tulisan Terbaru dari Kloter 2000 by Email. Gratis !!! Klik Disini
Sunday, January 16, 2011
bisnis paling gratis

Kategori Renungan Katolik : 17 Jan 2011 
"Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
(Mrk 2:18)
Saudara-saudari yang baik,
pada bacaan Injil hari ini (Senin - Mrk 2:18-22), ditampilkan orang-orang yang bertanya kepada Yesus,  "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak? Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa." (2:18-19). Jawaban yang diberikan oleh Yesus bukan berarti bahwa Yesus menganjurkan para murid  untuk tidak berpuasa. Yesus hanya mau mengatakan bahwa ketika Ia bersama mereka, mereka akan bergembira, dan saatnya akan tiba, ketika Ia pergi meninggalkan para murid. Pada waktu itu mereka akan bersedih dan berpuasa.

Saudara-saudari yang baik,
yang menarik dari bacaan ini adalah bahwa, orang-orang membandingkan murid-murid Yohanes dan orang Farisi dengan Yesus dan para murid-Nya.  "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"  Dalam kalimat di atas, orang-orang yang membandingkan itu mau mengatakan mengapa murid-murid Yesus tidak sama dengan murid-murid Yohanes.  Dalam kehidupan, sering orang membandingkan dirinya dengan orang lain. Membandingkan orang lain biasa dengan mengatakan, "mengapa dia tidak seperti saya sih?" Kalau ada kata  seperti ini, maka yang dimaksudkan adalah orang lain harus sama seperti dirinya, dengan kata lain ada pemaksaan terhadap orang lain. Dalam kasus yang lain ada ungkapan demikian, "Mengapa aku tidak bisa sama seperti dia?". Ungkapan yang demikian mempunyai maksud keirian hati.

Saudara-saudari yang baik,
Janganlah memaksakan orang lain harus sama dengan kita, karena orang dilahirkan dalam keadaan  unik. Keunikan itu mau menunjukkan bahwa yang satu berbeda dengan yang lain. Kesadaran akan keunikan itu juga membuat orang tidak menjadi iri hati, karena dirinya juga unik. Marilah kita saling menghargai dan menerima orang lain apa adanya, dengan keunikkannya.

Bacaan selanjutnya Pengharapan.

Salam dan berkat dalam Hati Kudus Yesus,
Rm. F.A. Adi Purnama S, SCJ
17 Januari 2011 

Silahkan Beri Komentar di kloter 2000 0 comments:

Post a Comment