Awas Umpatan (Pw. St. Aloysius Gonzaga, 21 Juni 2011)

Berlangganan Tulisan Terbaru dari Kloter 2000 by Email. Gratis !!! Klik Disini
Monday, June 20, 2011
bisnis paling gratis


St. Aloysius Gonzaga, bacaan injil harian, gereja katolik, iman katolik, ajaran katolik, Kloter 2000, pendalaman iman katolik, renungan   harian katolik. riwayat hidup St. Aloysius Gonzaga
Renungan Harian Katolik
Bacaan I             : Kej 13:2.5-18
MT                      : 15:2-3ab.3cd-4ab.5
Bacaan Injil         : 7:6.12-14

Saudara-saudari yang baik, hari ini Gereja memperingati St. Aloysius Gonzaga. Aloysius dilahirkan pada tanggal 9 Maret 1568, sebagai anak sulung keluarga Castiglione. Sang Ayah seorang komandan pasukan pada waktu pemerintahan Raja Philip II. Sang ayah berharap kelak Aloysius  menjadi tentara. Dari sejak usia dini Aloysius sering diajak ke tempat tugasnya. Di sana ia belajar bagaimana mengisi peluru dan menembak, bahkan ia belajar umpatan dan kata-kata kasar dari para prajurit.

Ketika mengetahui apa arti kata-kata tersebut, Aloysius merasa menyesal bahwa ia telah mengucapkannya. Ia tidak menyukai gaya kehidupan para tentara dan para pembesar istana yang dianggapnya begitu kejam dan jahat. Ketika berumur enam belas tahun, ia memutuskan untuk menjadi seorang imam Yesuit. Ayahnya menentang keinginannya itu. Para pembesar Yesuit juga belum bisa menerima dia karena ia masih muda. Baru pada usia 18 tahun ia diterima dan ayahnya mengizinkan Aloysius masuk menjadi imam Yesuit.

Ia melayani di dapur dan mencuci piring-piring kotor. Ia biasa mengatakan, “Aku ini sepotong besi yang bengkok. Aku datang kepada agama agar dijadikan lurus oleh palu penyangkalan diri dan laku tobat.” Pada tahun 1587 di Milan, ia aktif membantu di rumah sakit Jesuit untuk membantu orang-orang yang terkena wabah penyakit pes. Pelayanan di tengah orang yang sakit pes, mengakibatkan dia juga terserang penyakit tersebut., Ia meninggal dunia pada tanggal 20 Juni 1591, setelah menerima Sakramen Pengurapan Orang sakit oleh Santo Robert Bellarminus. Jenazah St. Aloysius Gonzaga disemayamkan di Gereja St. Ignatius di Roma. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Benediktus XIII pada tahun 1726. Ia dinyatakan sebagai   santo pelindung kemurnian kaum muda Katolik.

Saudara-saudari yang baik, ada hal yang menarik dari riwayat hidup St. Aloysius, yaitu ketika ia menyadari dan menyesal telah belajar umpatan dan perkataan kasar. Kata-kata itu tidak layak diucapkan dan keluar dari mulutnya. Aloysius mencoba menjaga kemurnian dirinya dari kata-kata kasar.

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita mengeluarkan kata-kata kasar. Ironisnya kata-kata kasar yang keluar dari mulut kita tertuju kepada orang-orang yang dekat dengan kita: suami-isteri, anak-anak, kakak-adik dan saudara lainnya serta sahabat terdekat. Banyak orang tidak berani mengucapkan kata-kata kasar kepada pimpinan, atasan atau orang yang dijumpai.

Saya ambil contoh: Dikiisahkan ada seorang Bapak yang sedang berjalan pulang ke rumah. Di tengah jalan ia bersinggungan dengan seseorang, dan bapak tersebut langsung mengucapkan, “Maaf saudara, saya tidak sengaja.” Setelah tiba di rumah, ia duduk baca koran di teras rumah. Saat ia asyik baca koran, dari belakang tiba-tiba muncul anaknya yang kecil. Si bapak kaget dan langsung berkata, “Bajingan kecil, pergi sana, kamu nganggu bapak saja”. Si kecil pergi dengan sedih. Saat si bapak akan masuk ke dalam rumah, di lantai ia melihat kartu bergambar seorang anak dan ayah yang bertuliskan ‘untuk papa tersayang’. Seketika itu juga ia menyadari maksud si kecil.

Ia telah bersalah dan telah menyakiti hati anaknya yang bermaksud baik padanya. Di dalam rumah ia melihat si kecil sedang duduk, sedih. Sang bapak menghampiri dan berkata, “Sayang, maafkan Papa ya. Papa salah karena sudah membentakmu. Adik mau maafkan papa?” Si kecil mengatakan, “Adik minta maaf juga, karena sudah mengagetkan papa.” Mari kita budayakan mengeluarkan kata-kata bijak, bukan umpatan dan kata-kata kasar. “Apa yang keluar dari mulut dari hati, itulah yang menajiskan orang” (Mat 15:18).

Vivat Cor Iesu,
Rm. F.A. Adi Purnama S, SCJ
GIG
20 Juni 2011

Silahkan Beri Komentar di kloter 2000 0 comments:

Post a Comment