Bebas Dari Himpitan (20 Januari 2011)

Berlangganan Tulisan Terbaru dari Kloter 2000 by Email. Gratis !!! Klik Disini
Wednesday, January 19, 2011
bisnis paling gratis

Kategori Renungan Harian Katolik : 20 Januari 2011
Bacaan I          : Ibrani 7:25-8:6
Bacaan Injil      : Mrk 3:7-12

Saudara-saudari yang baik,
Bacaan Injil hari ini menampilkan Yesus yang menyingkir ke Danau Galilea. Tindakan ini diambil oleh Yesus bersama murid-murid-Nya untuk menghidari diri dari bahaya yang mengancam mereka. Sebagaimana kita baca dalam Injil kemarin Mrk 3:1-6, dikisahkan setelah Yesus menyembuhkan orang yang lumpuh sebelah tangannya, orang Farisi bersekongkol dengan orang Herodian untuk membunuh Yesus. Keputusan Yesus untuk pergi menghindar adalah keputusan yang bijaksana dan tepat demi pelayanan-Nya.

Jadi tindakan ini bukanlah tindaka pengecut dari Yesus. Namun sesampainya di Danau Galilea banyak orang yang datang kepada-Nya. Di sini dituliskan orang-orang itu berasal dari Galilea, Yudea, Yerusalem, Idumea, Tirus serta Sidon. Kehadiran orang-orang dari tempat-tempat di atas menunjukkan bahwa Yesus merupakan pribadi yang popular di hampir  seluruh Palestina. Semua orang yang datang kepada-Nya berdesakkan minta dijamah oleh-Nya agar mereka disembuhkan dari berbagai macam penyakit dan dibebaskan dari kekuatan setan. Karena desakan orang banyak itu maka Yesus menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya, jangan sampai Dia terhimpit oleh mereka (3:9).

Saudara-saudari yang baik,
Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga mempunyai banyak kegiatan, atau persoalan hidup. Kegiatan yang banyak berupa  kerja, kegiatan masyarakat, kegiatan menggereja. Persoalan hidup mungkin juga banyak dialami oleh kita misalnya: persoalan rumah tangga, ekonomi, kesehatan, dll.  Semua itu mungkin kita rasakan sebagai sesuatu yang menghimpit kita. Kita tidak bisa bergerak  dengan bebas, kita merasa sangat sesak, kita merasa berat untuk melangkah, hidup penuh kegelisahan. Wajah tidak bisa menampilkan senyum di bibir. Semua terasa sakit seperti jarum yang menusuk kulit.

Saudara-saudari yang baik,
Ketika Yesus hampir terjepit, Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan perahu. Perahu di sini adalah sarana yang digunakan oleh Yesus untuk menghindar dari himpitan itu. Kata perahu menunjukkan suatu sarana praktis untuk mengendalikan keadaan. Kita dalam segala kegiatan dan persoalan hidup hendaknya juga menyediakan sebuah perahu, yaitu menarik diri dari kegiatan dan persoalan hidup itu. Dengan sedikit menarik diri, kita bisa melihat semua persoalan hidup dengan jernih, sehingga kita bisa melihat jalan penyelesaian. Semakin kita terhimpit, semakin kita tidak bisa melihat apa-apa. Dengan menarik diri sejenak dari kegiatan, kita disegarkan jiwa dan raga kita. Banyak orang kadang tidak menyadari bahwa mereka harus menarik diri sejenak dari semua kegiatan dan persoalan hidup mereka.

Saudara-saudari yang baik,
Kita perlu perahu yang di dalamnya Allah ada dan siap membantu kita. Allah adalah nakoda perahu yang siap mengarahkan dan mengantar kita pada kebaikan hidup kita. Marilah kita menyediakan waktu untuk diri kita, bersama dengan Allah dan di dalam Allah.

Bacaan selanjutnya Yesus Memilih Para Murid.

Salam dan berkat di dalam Hati Kudus Yesus
Rm. F.A. Adi Purnama S, SCJ
20 Januari 2011




Silahkan Beri Komentar di kloter 2000 0 comments:

Post a Comment