Lukisan Kerahiman Ilahi

Pada tanggal bulan mei-juni, suster Faustina dipindahkan ke biara di kota Plock dan bekerja di tempat pembuatan roti, ia bertugas dibagian dapur dan toko roti.

Tanggal 22 Februari 1931, suster Faustina mengalami kejadian yang mempengaruhi dunia sampai hari ini, yaitu Tuhan yesus menampakkan diri kepadanya dan meminta suster Faustina untuk melukis gambar yang sesuai dengan yang pernah dilihatnya. Suster Faustina menceritakan kejadian yang dialaminya sebagai berikut: “Malam hari ketika aku dikamar sendiri, aku melihat Tuhan Yesus berpakaian jubah putih, satu tangan diangkat untuk memberi berkat sedangkan tangan yang lain menyentuh dada-Nya. Dari dalam pakaian yang terbuka memancarlah dua sinar besar, yang satu merah dan yang lain pucat / bening. Tidak lama kemudian aku mendengar Yesus berkata: “Buatlah lukisan menurut gambar yang kau lihat ini, dengan tulisan dibawahnya: YESUS ENGKAU ANDALANKU. Aku menghendaki supaya lukisan itu dihormati pertama-tama dikapelmu, lalu diseluruh dunia.” Baca juga Menghormati Lukisan Kerahiman Ilahi.

Penglihatan tersebut dilaporkan suster Fausina kepada bapak pengakuan dosanya. Ia menerimanya sebagai keinginan Yesus agar Faustina melukisNya didalam hatinya. Tetapi setelah selesai pengakuan dosa Faustina segera mendengar bisikan di dalam hatinya “Lukisan-Ku sudah ada di dalam jiwamu, aku menghendaki adanya pesta Kerahiman Ilahi. Aku ingin supaya lukisan yang kau buat dengan kuas itu diberkati dengan meriah pada hari minggu ke 2 Paskah. Hari minggu itu harus menjadi Pesta Kerahiman.”

Sejak saat itu, para suster di biara Plock mulai berbisik-bisik satu sama lain dan timbullah gosip bahwa Suster Faustina telah melihat Yesus. Pandangan yang tadinya positif terhadap suster Faustina kini telah berubah secara drastis, Faustina mulai di awasi semua gerak geriknya, dan juga Faustina dilukai hatinya dengan berbagai cara. setelah di biara Plock Faustina kemudian pindah ke kota Vilnius.

Mari kita mulai menjalankan Devosi Kerahiman Ilahi dan menghormati lukisan kerahiman ilahi, seperti yang Yesus inginkan.

Oleh: Andreas Yamin