Kategori Renungan Harian Katolik : 1 Feb 2011
Bacaan I : Ibrani 12:1-4
Bacaan I : Ibrani 12:1-4
Bacaan Injil : Markus 5:21-43
Hari ini bacaan Injil menampilkan dua kisah. Kisah yang dimaksud adalah kisah pembangkitan anak Yairus dan kisah penyembuhan seorang perempuan yang sakit pendarahan. Kisah pembangkitan anak Yairus menggambarkan kuasa dan wibawa Yesus atas kematian dan kisah penyembuhan perempuan yang sakit pendarahan menggambarkan kuasa Yesus atas penyakit. Kisah yang pertama adalah perjumpaan Yesus dengan Yairus, seorang kepala rumah ibadat. Ia mendapatkan Yesus untuk memohonkan kesembuhan anak perempuannya yang sakit mampir mati. Di saat perjalanan menuju ke tempat Yairus ini, terjadilah kisah penyembuhan seorang wanita yang sakit pendarahan. Wanita ini mendekati Yesus dari belakang supaya tidak dilihat oleh orang (27).
Hal ini disebabkan oleh tradisi keagamaan Yahudi, yang menganggap seorang wanita yang pendarahan adalah wanita yang najis dan kenajisan itu akan menular kepada orang yang menjamahnya. Wanita tersebut hanya menjamah jumbai jubah Yesus (28). Ada kepercayaan bahwa pakaiaan atau benda yang yang dikenakan oleh orang yang dapat menyembuhkan, juga mempunyai daya menyembuhkan.
Hal ini disebabkan oleh tradisi keagamaan Yahudi, yang menganggap seorang wanita yang pendarahan adalah wanita yang najis dan kenajisan itu akan menular kepada orang yang menjamahnya. Wanita tersebut hanya menjamah jumbai jubah Yesus (28). Ada kepercayaan bahwa pakaiaan atau benda yang yang dikenakan oleh orang yang dapat menyembuhkan, juga mempunyai daya menyembuhkan.
Wanita tersebut sembuh, dan saat itu Yesus berkata, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” (30). Pertanyaan Yesus ini nampaknya mempunyai dua arti. Pertama, Ia ingin tahu siapa orang tersebut. Kedua adalah Yesus ingin mendapatkan pengakuan terbuka. Hal ini mau menunjukkan suatu ungkapan atau penyataan iman yang benar. Pertanyaan Yesus itu mendapat jawaban dari murid-murid, “Engkau melihat sendiri bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu” (31). Ada perbedaan besar antara mendesak dan menjamah. Mendesak Yesus, berarti hanya sebatas melihat dan tidak mempunyai unsur lain, sedangkan kata menjamah di dalamnya ada unsur iman pribadi akan kuasa Yesus.
Saudara-saudari yang baik,
Kisah penyembuhan wanita tersebut nampaknya sedikit menghambat perjalanan Yesus untuk segera datang ke tempat Yairus. Nampaknya ini menjadi batu ujian iman bagi Yairus. Apalagi di tengah jalan ia mendengar bahwa anaknya sudah mati (35). Di sinilah Yesus menampakkan kuasa-Nya akan kebangkitan orang mati dan menyakinkan Yairus akan pengharapan dan imannya.
Saudara-saudari yang baik,
Umat beriman adalah orang yang menjadi pengikut Yesus. Mungkin dalam mengikuti Yesus, kita bisa jadi hanya berdesak-desakan. Mendesak Yesus, dalam arti menyatakan sesuatu hanya berdasarkan keinginan kita, kita mengakui Yesus sebagai Tuhan kalau kita lagi susah (dengan memohon sesuatu kepada-Nya), kita tidak mempunyai relasi yang baik dengan Yesus. Yesus hanya kita lihat saja, berlalu dari hadapan kita, tanpa ada suatu usaha mendekat atau bahkan menjamah-Nya. Menyentuh Dia dan bersatu dengan-Nya. Menjamah, bersatu dan berelasi baik menunjukkan iman yang benar.
Selanjutnya Baca Pesta Yesus Dipersembahkan Ke Kenisah.
Selanjutnya Baca Pesta Yesus Dipersembahkan Ke Kenisah.
Salam dan berkat dalam Hati Kudus Yesus,
Rm. F.A. Adi Purnama S, SCJ
1 Februari 2011
Silahkan Beri Komentar di kloter 2000 0 comments:
Post a Comment